
Ia awalnya tertarik dengan bidang arsitektur, tetapi akhirnya memilih aktif menulis puisi dan dongeng.
Berbagai buku dongeng tradisional telah ditulisnya, begitu pula lagu dan permainan yang terinspirasi dari dongeng.
Judul buku yang ia tulis antara lain “Dari Goak Maling Taruh Sampai Goak Maling Pitik”, “Dari Ngejuk Capung Sampai Ngejuk Lindung”, “Mengapa Manusia Tidak Melihat Dewa?”, dan “Mendongeng Lima Menit”. Sejak 1973, Made Taro telah menerbitkan lebih dari 40 buku.
BACA JUGA: Lulus dari JKT48, Shinta Naomi Menekuni Seni Peran
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News