
Penumpangnya 337 orang. Awaknya 18 orang.
Lewat tengah malam pesawat mengudara dari bandara Honolulu. Belum mencapai ketinggian seharusnya: 36.000 kaki. Baru lebih separonya: 22.000 kaki.
Tiba-tiba terdengar suara seperti bom. Tidak tahu itu apa. Belum banyak dipasangi kamera seperti pesawat sekarang.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Vina Doa
Tidak diketahui apa yang terjadi jangan-jangan bom. Seminggu sebelumnya bom memang meledak di pesawat Amerika, almarhum PanAm, yang terkenal dengan 'peristiwa Lockerbie'.
Yang terlihat hanyalah penanda di kockpitnya: bahwa mesin nomor 3 bermasalah. Takut terbakar pilot mematikan mesin nomor 3.
BACA JUGA: Catatan dari Dahlan Iskan: Kereta Cepat
Lalu mesin nomor 4 juga terindikasi bermasalah. Takut terbakar. Dimatikan juga. Maka pesawat hanya terbang dengan dua mesin di sayap kiri. Terbangnya agak miring.
Maka pilot memutuskan menurunkan ketinggian dan balik ke bandara Honolulu.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Kaya Lama
Awak yang bertanggung jawab atas mesin minta izin ke pilot: untuk meninggalkan cockpit turun ke lantai bawah. Langkah yang berbahaya. Pesawat 747, Anda sudah tahu, penumpangnya berada di dua lantai.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News