Catatan Dahlan Iskan: Lewat Jam

Catatan Dahlan Iskan: Lewat Jam - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Setelah disajikan kami saling pandang: bagaimana cara menghabiskannya.

Di Dallas kami harus bertemu teman. Asal Tiongkok. Maka kami janjian makan di chinese food: bebek panggang, tumis kacang panjang muda, terong bumbu taocho, tahu sapo. Dan... Ini dia: nasi. Sudah dua minggu tidak jumpa nasi.

Dari Dallas ke Austin sudah dekat. Tinggal tiga jam bermobil. Setelah ke Universitas Texas di Austin, menunya ganti Vietnam Food. Pho. Tidak ada yang mangkoknya kecil. Lihat ukuran mangkok yang disajikan di meja sebelah saja sudah tidak lagi lapar. Maka kami hanya pesan dua mangkok untuk tiga orang.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Karung Goni

Panas. Austin begitu panas di musim panas. Apalagi tidak sehembus pun angin bertiup. Pun jam delapan malam. 

Besoknya kami dari Austin ke San Antonio lebih dekat lagi: dua jam saja. Juga panas sekali. Sampai 38 derajat.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Kaget Reuni

Dulu saya tidak mampir ke San Antonio Spurs. Kali ini ke gedung basketnya. Sekadar ingin kirim foto untuk mem-PHP cucu kembar saya yang sering juara basket antarpelajar.

Malamnya, ketika ke pinggir sungai Alamo yang penuh turis itu,  tertatap papan restoran: Joe's Crab. Ini wajib dimasuki. Serba kepiting. Ingat masa-masa di Memphis maupun Nashville. Selalu ke Joe's Crab di dua kota itu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Juri Oat

Saya pun memesan menu seperti di Memphis. Pelayan melihat alroji di tangan. "Sudah jam 19.00. Sudah tidak bisa memesan menu itu," ujarnyi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya