Catatan Dahlan Iskan: Tambang Bumi

Catatan Dahlan Iskan: Tambang Bumi - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Zaman berubah. Generasi berganti. Yang dulu gagal bisa saja menjadi berhasil. Atau tetap saja gagal karena terlalu percaya diri, emosi, mau hasil yang instan, dan tidak mau belajar dari kegagalan.

Di kalangan NU sendiri masih banyak yang bertanya-tanya. Bahkan dengan nada nyinyir.

Misalnya: “kok diberi tambang bekas. Tambang bekas KPC. Bekas tambang itu berbeda dengan bekas kandang ayam”

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Luka Jateng

Pilihan kata “bekas tambang” memang sungguh tidak tepat. Yang akan diserahkan ke NU itu adalah lahan yang belum digarap yang awalnya milik KPC.

Selama ini KPC mendapat izin terlalu luas. Sesuai dengan peraturan baru luasan itu harus dikecilkan. Setelah dikurangi pun lahan KPC masih 85.000 hektare.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Satria Vertikal

KPC, Anda sudah tahu: milik konglomerat Aburizal Bakrie. Satu tahun KPC memproduksi 60 juta ton batubara. Hitung sendiri kalau harga batubaranya 80 dolar perton.

Saya belum tahu NU akan mendapat berapa puluh ribu hektare. Yang jelas hasilnya akan sangat besar. Kualitas batubara di lahan KPC, di Sangatta, Kaltim, itu istimewa. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Bingung Tengah

Ibarat wanita dia sekelas Sandra Dewi --10 tahun lalu. Kandungan kalori batubaranya di atas 6000. Jadi rebutan pasar internasional. Sangat laris di pasar ekspor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya