
Soal liong ini Tiongkok punya putusan baru: ''liong'' tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi dragon.
Kesan yang muncul dari kata ''dragon'' adalah menakutkan.
Tiongkok ingin kata ''liong'' tidak perlu ada padanannya dalam bahasa Inggris. ''Liong'' dalam term aslinya tidak menakutkan. Tidak boleh ditakuti. Justru harus disembah dan dicintai.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Pikul Lumpia
Berarti kata ''liong'' juga tidak tepat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai ''naga''.
Mungkin seperti kata ''amuk'' dalam bahasa Jawa. Tidak dikenal dalam term bahasa Inggris. Maka ''amuk'' dalam bahasa Inggris menjadi ''amok''.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Pikul Agama
Agar bisa sekalian berolah raga maka saya putuskan: ketika liong lagi in action, saya tetap lari-lari kecil di tempat. Sambil dua tangan tetap memegang penarik tandu berisi abu kelenteng Tay Kak Sie.
Berhasil. Bisa sedikit berkeringat. Sejak itu, sejak arak-arakan masih di Jalan Wotgandul, saya putuskan untuk menarik tandu dengan lari kecil. Bukan jalan kaki.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Momentum Tol
Anggap saja ini Green Force Run sejauh lima kilometer seperti yang saya ikuti di Surabaya sebulan sebelumnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News