Catatan Dahlan Iskan: Tolong Riba

Catatan Dahlan Iskan: Tolong Riba - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Kini usahanya besar –untuk ukuran UMKM: di bidang gordijn. Karyawannya lebih 20 orang. Bisa menyekolahkan anak di Urbana, Illinois, selatan Chicago. Anak keduanya juga akan kuliah di MIT Boston. Anak ketiga masih remaja.

Tiga anaknya itu pilih hanya lulus SD. Lalu tidak sekolah. Mereka belajar sendiri di rumah. Home schooling. Lalu ikut ujian persamaan SMP dan SMA.

Istri Sodiqlah yang sebenarnya memulai usaha gordijn itu. Sodiq pilih usaha lain. Jatuh bangun. Lalu ikut mengelola usaha sang istri. Membesarkannya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Lelaki Tampon

Sang istri adalah lulusan Universitas Brawijaya. Dia putri dari satu pasangan suami-istri dua-duanya dokter. Dokter yang jadi pengusaha. Putrinya itu ketularan jadi pengusaha.

Sodiq dan istri baru pulang keliling Amerika –dan Jepang: menengok anak di sana. Ia bersyukur memilih jadi pengusaha. Awalnya Sodiq bekerja di BUMN Pindad, Turen, Malang. Di bagian bahan peledak.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Pikul Bayar

Lima tahun Sodiq di Pindad. Ia pintar. Ia sampai menemukan formula baru bahan peledak untuk seismic ladang minyak di onshore.

Temuannya itu 10 kali lebih efisien dari bahan peledak yang ada di pasaran –pun bila dibandingkan dengan bahan peledak impor.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Pikul Lumpia

Paten penemuan itu menjadi milik Pindad. Sodiq tidak mempersoalkan. Yang membuat ia tidak kerasan di Pindad adalah gajinya: kecil sekali. Kalah dengan penghasilan istri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya