
Saya ingin tahu buku apa saja yang dibaca Veddriq. Saya kaget. Ternyata buku-buku berat: filsafat, matematika, tokoh besar dunia di bidang bisnis, buku motivasi kelas internasional, dan buku pedoman hidup. Juga ada buku agama.
Lihatlah judul-judul buku di foto yang menyertai tulisan ini. Saya jejer sebagian kecil buku itu di meja. Nicky Yusanda, salah seorang instruktur senam kami, memotretnya untuk Anda.
Veddriq tidak hanya suka membaca. Dia juga suka menulis. Puisi. Cerita pendek. Pengalaman perjalanan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Indonesia Nusantara
Salah satu cerpennya masuk dalam kompilasi buku cerpen siswa SMA. Kumpulan cerpen itu sudah diterbitkan oleh penerbit Erlangga Jakarta. Maka tahulah Anda mengapa ada karangan bunga Erlangga di teras rumah Sumaryanto.
Guru olahraga SMA Veddriq-lah yang melihat kecepatan siswanya itu saat memanjat pohon. Sang guru lantas memotivasi Veddriq untuk belajar panjat tebing.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Jilbab IKN
Veddriq sangat menyukai olahraga satu itu. Sampai akhirnya panjat tebing menjadi olahraga prestasi baginya. Bagi nama besarnya. Bagi keharuman SMAN 6, sekolah Veddriq. Bagi Pontianak. Bagi Kalbar. Dan akhirnya bagi Indonesia.
Veddriq dapat medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) yang lalu. Atas nama Kalbar.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Bus Bukan
Dari situ Veddriq tahu catatan rekor panjat tebingnya. Lalu dia banding-bandingkan dengan catatan kecepatan atlit dunia lainnya. Hasilnya: dia pun sangat optimistis akan bisa bicara di tingkat internasional.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News