Ribuan Warga Pakalongan Menari Poco-Poco Bersarung Batik

Ribuan Warga Pakalongan Menari Poco-Poco Bersarung Batik - GenPI.co
Jarik dililitkan di bawah segama Linmas.

Batik sebagai identitas kebanggaan budaya Indonesia. Begitulah ribuan warga Kota Pekalongan menerjemahkannya. Caranya unik, dengan mengenakan jarik yang disarungkan bersama, lalu serentak menari Poco-Poco.

Sebelumnya, warga bersama aparat sipil negara (ASN) Kota Pekalongan kompak menggelar upacara Hari Batik Nasional di halaman Museum Batik Pekalongan, Selasa (2/10/2018).

Mereka berdandan mengenakan kain jarik aneka motif khas Pekalongan yang dipakai  di bagian bawah pakaian formal. Tampak pula barisan anggota Linmas Pemkot Pekalongan melilitkan kain batik pada seragam hijau pakaian dinas lapangan (PDL). Tak ketinggalan, barisan para ASN dengan seragam wajib atas warna putih bersarung batik serta berpeci.

Usai upacara, dibaca dan ditandatangi komitmen dalam melestarikan batik yang tertuang dalam Komitmen Generasi Penerus Batik Pekalongan.

"Semangat yang membara dari generasi muda Pekalongan untuk tetap melestarikan warisan budaya non benda ini, mempertahankan predikat Pekalongan sebagai kota batik dunia," kata Saelany Machfudz, saat menandatangani komitmen Generasi Penerus Batik.

Setelahnya, sang Walikota mengaba-aba agar tiap barisan mengambil jarak menari Poco-Poco secara serentak.

Kemeriahan poco-poco massal  diikuti pula beberapa komunitas.  Ada paguyuban pecinta batik Pekalongan, Genpi Pekalongan, blogger Pekalongan, Pekalongan Heritage, Paguyuban Kampung Batik Pekalongan, serta pelajar, TNI dan POLRI.

Romi Oktabirawa, Koordinator Generasi Penerus Batik menyampaikan, ada lima poin sebagai komitmen menjaga warisan budaya batik Pekalongan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya