
Alternatif juga diberikan pariwisata Indonesia bagi para investor. Mereka menawarkan investasi Rp.295 Triliun untuk lini pembiayaan pariwisata. Porsi besar lalu diberikan bagi kalangan swasta dengan nilai pembiayaan Rp285 Triliun. Rincian slotnya terdiri dari, Rp230 Tiliun diberikan bagi industri keuangan perbankan. Untuk indsutri non-bank diberi porsi Rp10 Triliun, lalu pasar modal Rp 45 Triliun.
Postur pembiayaan pariwisata kecil dimiliki pemerintah. Nilainya hanya Rp10 Triliun. Alokasinya pun diarahkan untuk LPEI, PT SMI, PT SMF, PT PII, PINA, hingga LPDB. Menteri yang sukses membawa Kemenpar No. 1 dan jadi #TheBestMinistryTourism2018 se-Asia Pasifik di Bangkok lalu menambahkan, pembiayaan pariwisata tetap menjadi lini menjanjikan.
Mengacu progress 10 Destinasi Pariwisata Prioritas, prosentase pengembangannya 101,1% di sepanjang tahun 2018. Progress besar ditunjukan Labuan Bajo dengan prosentase 120,5%. Memiliki area 400 Hektar, Labuan Bajo menyediakan potensi investasi USD1,2 Milyar. Memiliki kawasan ekonomi khusus (KEK), postur besar investasi ditawarkan beberapa destinasi.
Secara umum, 10 Destinasi Pariwisata Prioritas memiliki 4 KEK. Kawasan ini adalah Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Mandalika, dan Morotai. Peluang investasi besar ditawarkan Tanjung Lesung dengan nilai USD4 Miliar dan potensi areanya 1.500 Hektar. Untuk Mandalika membuka investasi USD3 Miliar dengan luas 1.175 hektar, Morotai berpeluang USD2,9 Miliar, lalu USD1,4 Milyar di Tanjung Kelayang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News