GenPI.co 
Ribuan penonton pun berduyun-duyun ke Istora Senayan untuk menyaksikan penampilan WS Rendra dan kawan-kawan.
Kali ini Panembahan Reso yang dipentaskan ulang oleh GenPI.Co, JPNN.Com, Ken Zuraida, dan BWCF Society berdurasi tiga jam.
"Ibarat sungai, saya mengambil arusnya, tidak akan mengurangi dinamika cerita. Risikonya tetap ada dialog yang hilang, seperti dialog repetitif atau yang basa-basi," kata Hanindawan selaku sutradara Panembahan Reso, Selasa (21/1).
Dia mengaku mengubah sebagian cerita untuk menyesuaikan konteks dan kehidupan zaman sekarang.
"Misalnya ada tokoh Ratu Kenari yang dalam teks ceritanya mati bunuh diri. Di sini tidak saya matikan. Sebaliknya, ada tokoh yang di teks asli hidup, tetapi saya matikan," ujar dia.
Geladi resik Panembahan Reso sendiri sudah digelar di Solo, Jawa Tengah (Jateng).
Acara itu juga diisi dengan berdoa bersama demi kelancaran acara sekaligus mendoakan mendiang WS Rendra.
Geladi resik ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Produser Eksekutif Panembahan Reso Auri Jaya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
