
Dalam hal teknik, mesin secara substansial memodifikasi mesin produksi AL-31F yang menggunakan teknologi generasi kelima.
Kemutakhiran tersebut telah meningkatkan mode dorong mesin sebesar 16 persen, hingga 14.500 kgf.
Sementara lain melansir f35.com, perbandingan pertama yang paling terlihat kenapa F-35 tak bisa dibandingkan dengan Su-35 adalah fitur 'Stealth' atau bahasa ilmiahnya Low Observable (LO).
Karena keunggulan stealth yang sulit diendus radar ini, membuat F-35 sukar ditembak jatuh lantaran Radar Cross Section (RCS) nya amat kecil.
Meskipun F-35 mempunyai kecepatan dan manuver tak signifikan, hal tersebut ternyata digantikan dengan sistem avioniknya yang amat canggih.
Adanya radar AESA AN/APG-81 dapat menjejak targetnya dari jarak sangat jauh, maka F-35 bisa mengunci lawan terlebih dahulu dan menembaknya dari jarak jauh tanpa harus terlibat dogfight.
Adanya Sistem Target Elektro Optik (EOTS) di moncong F-35 memungkinkan pilot untuk melihat segala sesuatu disekitarnya secara jelas.
F-35 bisa membagikan data ke target sasaran, jumlah musuh, hingga memandu rudal yang diluncurkan dari platform kapal, sistem pertahanan udara maupun dari jet tempur kawan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News