Bertabur Kue Keranjang, Begini Sejarah Cap Go Meh 

Bertabur Kue Keranjang, Begini Sejarah Cap Go Meh  - GenPI.co
Ilustrasi (foto: Nje Nissa/GenPI.co)

Selain itu, ada sembahyang kue keranjang yang berarti mengucap syukur dan meminta keselamatan dari dewa. Perayaan ini akan diadakan begitu meriah.

Cap Go Meh merupakan istilah dari dialek Hokkian, jika diartikan yaitu perayaan 15 hari atau malam setelah tahun baru. 

Adapun Cap berarti 10, Go berarti 5, dan Meh artinya malam.  

Perayaan Cap Go Meh ini sebagai bentuk penghormatan terhadap Dewa Thai Yi yakni dewa tertinggi di langit pada zaman dinasti Han (206 SM - 221 M).

BACA JUGA: Besok Perayaan Cap Go Meh, Ada Barongsai & Hujan Sepeda di Ancol

Pada zaman dahulu, Cap Go Meh dilakukan dengan sangat tertutup. Hanya untuk kalangan istana, dan masyarakat awam belum mengenal tradisi ini. Cap Go Meh dilakukan ketika malam hari, lampion harus selalu disediakan disepanjang jalan. 

Lampion sendiri menandakan kesejahteraan anggota keluarga. 

Ketika pemerintah Dinasti Han berakhir, baru lah Cap Go Meh mulai dikenal oleh masyarakat luas hingga sekarang. (*)

Video viral hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya