Ini Alasan Mengapa Seng Jadi Atap Rumah di Minang

Ini Alasan Mengapa Seng Jadi Atap Rumah di Minang - GenPI.co
Atap rumah penduduk di Minangkabau semuanya menggunakan seng.

Jika kamu pergi ke Minangkabau, Sumatera Barat, jangan harap bisa melihat rumah beratapkan genteng yang terbuat dari tanah liat. Semuanya menggunakan seng. Bukan saja rumah, melainkan tempat ibadah, kantor, dan berbagai bagunan lain menggunakan atap seng. Kalaupun ada yang terlihat menyerupai genteng,  itu adalah cetakan bahan dasar seng atau plastik  berwarna merah, biru laut, hijau dan cokelat.

Robby, salah seorang masyakat setempat mengatakan, menggunakan seng adalah bagian dari tradisi masyarakat setempat. tradisi yang terus dilestarian hingga kini.

“Genteng itukan terbuat dari tanah. Jika dijadikan atap, sama saja seperti orang yang sudah meninggal artinya kita hidup didalam tanah dan di atas tanah,” ujar Robby kepada GenPI.co, Selasa (27/11).

Baca juga: Spot Foto Mandeh di Bandara Minangkabau

Keyakinan tersebut membuat masyarakat Minangkabau pantang menggunakan genteng tanah liat sebagai atap. Penggunaan seng sebagai atap juga lazim di beberapa daerah lain di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah di Manado dan Flores.

Masyarakat Minang memang sangat kental budayanya. Kearifan lokal dilestariakn turun temurun dan mewarnai kehidupan mereka sehari-hari. Budaya unik tersebut dapat disaksikan dalam perhelatan Festival Pagaruyung 2018. Pada ebent yang diadakan pada  28 November hingga 2 Desemberragam budaya  kebudayaan, rumah kerajaan sultan, pameran benda-benda pustaka akan menjadi suguhan utamaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya