Mengeksplore Potensi Pariwisata Pariaman Lewat Triathlon

Mengeksplore Potensi Pariwisata Pariaman Lewat Triathlon - GenPI.co

Oleh karena itu, pihaknya mendorong pemerintah daerah agar segera menyusun sebuah perencanaan analisa yang komprehensif dan diajukan ke pemerintah pusat untuk dibahas.

"Sebentar lagi tahun anggaran 2018 akan berakhir, oleh karena itu realisasi anggaran 2019 dapat digunakan dalam waktu dekat, tentunya daerah yang memerlukan bantuan pusat perlu menyusun perencanaan matang," katanya.

Pariaman sendiri mempunyai pantai yang sudah cukup terkenal yakni Pantai Kata. Pantai inilah yang menjadi venue Pariaman Inteenational Triathlon 2018. Selain masih alami, pantai ini juga unik karena dikelilingi hutan pinus. Inilah yang membedakan pantai kata dengan pantai-pantai lainnya. Keberadaan hutan pinus yang lebat ini tidak ayal adalah menahan abrasi pantai. Oleh karena itu, ternyata keberadaan hutan pinus ini menjadi salah satu bagian yang penting di pantai ini.

Naiknya popularitas pantai ini juga tidak ayal karena adanya event Pariaman International Triathlon yang telah berlangsung setiap tahun. Tahun ini adalah pelaksanaan yang kelima kalinya. Dari event ini dan berita dari para petualang yang mempir ke Pariaman, Pantai Kata jadi lebih dikenal. "Para petualang jelas mengabadikan momen seru mereka dengan berfoto atau merekam video, dan membagikannya di berbagai platform sosial media, khususnya Instagram. Di instagram, informasi berupa foto atau video tentang Pantai Kata cepat sekali menyebar, dan mendapatkan respon positif," kata Genius. 

Respon positif tersebut, kata Genius, dapat terlihat dari jumlah like mereka dan komentar yang rata-rata mengungkapkan dirinya ingin datang ke Pantai Kata.

Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Pariaman  sebenarnya termasuk daerah yang telah memiliki unsur 3A, yakni Aksesibilitas, amenesti dan atraksi. Kagiatan Pariaman Internasional Triathlon 2018 merupakan bagian dari kreativitas Pemda untuk menciptakan atraksi. Karena di sini tak hanya event okahraga yang ditampilkan, tatapi juga kesenian dan budaya setempat. "Ini bagian dari sport tourism, karena selain olahraga yang dilombakan, di sini juga ditonjolkan alam dan budaya. Jadi peserta ikut menikmatinya," kata Menpar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya