“Soal?”
“Hubungan kita,”
“Bagian mana?”
“Yang tidak sehat,”
Della menatapku lekat-lekat. Aku tercekat. Malam itu terasa sangat panjang, tetapi tidak dengan obrolan kami.
Kami lebih banyak diam, membiarkan obrolan menari-nari di kepala masing-masing. Tidak semuanya terungkapkan.
“Kita masih punya harapan untuk bersama lagi?” tanyaku dengan keberanian yang sedemikian hebat.
Della tidak menjawab. Kutunggu jawaban darinnya. Dia tidak juga memberi kepastian. Baiklah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News