Tambrauw Branding Budaya di Festival Noken 2018

Tambrauw Branding Budaya di Festival Noken 2018

Tambrauw Branding Budaya di Festival Noken 2018 - GenPI.co

Selain noken, Tambrauw juga menampilkan tarian terbaiknya. Mereka menampilkan Tari Fendor dalam 2 versi. Ada Tari Fendor Laki-Laki dan Tari Fendor Perempuan. Tari Fendor Laki-Laki ini memiliki pesan bentuk perlindungan. Sikap ini untuk melindungi kaum perempuan, alam, beserta Cenderawasih yang selalu menjadi ikon Papua secara umum.

Untuk Fendor Perempuan, tarian ini menggambarkan berbagai aktivitas keseharian mereka. Selain itu, tari ini memberi pesan proses pembelajaran kaum perempuan dewasa dalam mengatur rumah tangga. Lalu, Tambrauw juga menampilkan Tari Senawon. Tari ini menggambarkan proses penjemputan seorang lelaki yang baru ditempa dalam Rumah Adat.

Melengkapi kostum, kekhasan terlihat dari penutuh kepala yang dikenakannya. Baik lelaki maupun wanita mengenakan wehus. Wehus ini tersusun dari manik-manik warna warni. Penanda khusus lalu diberikan bagi kaum wanita dengan asesoris Cenderawasih dikepalanya. Ada juga penutup kepala rukek yang khusus dikenakan oleh kaum laki-laki.

“Semua sisi terbaik dari budaya Papua secara menyeluruh bisa dinikmati di Festival Noken ini. Setiap detail yang ditampilkan menyimpan banyak filosofi. Setiap wisatawan yang datang akan mendapatkan banyak pencerahan,” tegas Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Ricky Fauziyani.

Sebagai pelengkap, kostum para lelaki dilengkapi dengan hapan kpek. Hapan kpek berupa selempang kecil. Berumlah 2 lembar, selempang terbuat dari anyaman daun pandan dengan manik-manik sebagai asesorisnya. Hapan kpek ini dikenakan menyilang. Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, Festival Noken sebagai fenomena budaya besar.


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya