Arief Yahya Ajak Investor Investasi di Homestay

Arief Yahya Ajak Investor Investasi di Homestay - GenPI.co
Ilustrasi Homestay. (Foto: TIMES Indonesis)

Homestay Desa Wisata bakal menjadi portofolio industri baru dalam pengembangan amenitas pariwisata Indonesia. Homestay Desa Wisata merupakan program Kemenpar sebagai bentuk kebijakan pembangungan berkelanjutan dan konservasi budaya. Target Kemenpar untuk membangun 10.000 kamar homestay desa wisata di periode 2017-2019. Begitu juga resort. Ini akan menjadi peluang menguntungkan di sektor property.

Hal itu dikatakan Menteri Pariwisata Arief Yahya  saat menjadi keynote speaker dalam pada December Business Meeting & Global Summit Asosiasi Real Estate Sedunia (FIABCI).  Event tersebut digelar di  Nusa Dua, Bali, Kamis (6/12).

Menurut Arief Yahya, ada beberapa alasan mengapa homestay dan resort bisa menjadi bisnis menguntungkan badi para investor.

"Kami punya target mendatangkan 20 juta kunjungan wisman dan 275 juta perjalanan wisatawan nusantara di tahun 2019. Untuk mewujudkan visi tersebut setidaknya kita butuh 100 ribu kamar di berbagai destinasi wisata di Indonesia. Ini untuk menjawab kebutuhan amenitas yang melompat jauh," terang Menpar.

Selain itu, homestay dan resort lebih mudah dan lebih murah dibangun ketimbang membangun hotel. Karena skalanya kecil, membangun homestay dan resort akan lebih mudah dan lebih fleksibel dibandingkan membangun hotel.

Desainnya pun sudah dipikirkan. Kemenpar telah menggelar Sayembara Desain Arsitektur Nusantara untuk homestay. Ada 10 pemenang yang mewakili desain arsitektur homestay untuk 10 destinasi prioritas yang sudah di tetapkan.

Ke-10 desain homestay ini nantinya akan menjadi acuan pembangunan homestay di Tanah Air. Dengan begitu diiharapkan desain arsitekturnya memiliki ciri khas yang mengacu pada budaya dan kearifan lokal Nusantara, sekaligus menjadi bagian atraksi Pariwisata.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya