GenPI.co 
"Oh jadi lebih penting gim kamu itu ya daripada aku?," balas Delima kesal.
Aku pun kembali berusaha memberikan penjelasan pada kekasihku itu.
"Aduh nggak begitu sayang. Iya deh nanti ak..." belum selesai bicara, telepon sudah dimatikan oleh Delima.
Apa yang aku lakukan? Tentu demi menyenangkan hatinya.
Aku tetap pergi bersiap dan menjemput “tuan putri”. Walau dalam hati terasa sangat kesal, tapi berjuang untuk selalu melakukan hal baik guna mempertahankan hubungan ini.
BACA JUGA: Maaf, Agnes... Aku Terpaksa Memilih Cinta Titipan Ibu
Oh iya, perkenalkan Aku Daffa. Banyak orang mengatakan, aku adalah laki- laki yang sangat beruntung bisa mendapatkan Delima.
Pasalnya, kekasihku ini memang seperti sudah ditakdirkan menjadi anak kaya raya. Tidak ada satupun yang sepertinya tidak dapat ia beli dengan hartanya. Termasuk aku, laki- laki penuh kesederhanaan ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
