GenPI.co 
GenPI.co - WhatsApp memberlakukan aturan baru dalam hal penerusan pesan, per Selasa (7/4). Penerusan pesan alias forwarding message tidak lagi seleluasa dulu untuk mencegah pengguna untuk berbagi konten berita palsu atau saran medis tanpa bukti terkait COVID-19.
Langkah ini merujuk pada pernyataan organisasi kesehatan dunia (WHO) yang menyebut pandemi virus yang telah menewaskan 700 ribu orang itu diikuti oleh infodemi.
Istilah infodemi itu sendiri itu merujuk pada penyebaran informasi salah mengenai COVID-19, yang turut marak sejak virus itu mewabah.
BACA JUGA: Gejala COVID-19 Memburuk, PM Inggris Dilarikan ke IGD
Dalam sebuah unggahan di blog perusahaan WhatsApp mengatakan bahwa pihaknya membuat perubahan setelah mengamati peningkatan yang signifikan dalam jumlah penerusan pesan sejak awal krisis.
"Kami percaya penting untuk memperlambat penyebaran pesan-pesan ini agar WhatsApp tetap menjadi tempat untuk percakapan pribadi," ungkap pernyataan itu.
Seorang juru bicara WhatsApp mengatakan pembatasan baru itu diberlakukan tanpa batas waktu.
Layanan ini telah memberlakukan pembatasan bertahap pada penerusan pesan sejak 2018. Sejak tahun lalu, pengguna hanya dapat meneruskan pesan ke lima orang atau grup sekaligus, turun dari batas sebelumnya 20.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
.webp)
