GenPI.co 
Bentuknya mungil segenggaman telapak tangan manusia, namun kemungilannya ini mampu menyedot wisatawan asing di Desa Makarti Jaya, Kecamatan Taluditi, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Tarsius adalah primata yang aktif pada malam hari, ada banayk jenis satwa ini di Gorontalo bernama Tarsius Supriatnai.
Beratnya hanya sekitar 120 gram namun kemampuan melompatnya mampu menjangkau sasaran 3 meter dengan tepat menangkap serangga atau kadal. Ini karena bentuk otot-otot kakinya yang panjang dan mampu memberi tenaga saat bergerak cepat.
Baca juga: Tarik Wisman, Gorontalo Harus Seriusi Wisata Birdwatching
Inilah magnet pariwisata di desa pinggiran ini. Bahkan puluhan wisatawan asal Singapura hingga berhari-hari menikmati satwa ini dalam habitat alaminya.
Desa Mekarti Jaya saat ini sedang berbenah menyiapkan diri sebagai desa ekowisata yang menawarkan beragam pengalaman wisata di alam pedesaan hingga hutan, melongok kehidupan satwa siang maupun malam.
“Sudah ada puluhan wisatawan asing yang pernah datang ke sini, berhari-hari mereka menikmati suasana pedesaan, termasuk mengamati dunia reptil dan tarsius pada malam hari,” kata Irfan Saleh, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Pohuwato, Minggu (23/12/2018).
Upaya kerjasama Pemerintah Pohuwato dan Perhimpunan Burung Indonesia ini mampu menghadirkan desa ekowisata di Makarti Jaya. Bagi yang menyukai tantangan wisata malam di kebun atau hutan, pemandu yang warga lokal akan mengajak wisatawan untuk mengamati kehidupan satwa yang aktif malam hari, termasuk mengenal dunia malam di tengah hutan.
“Burung Indonesia memiliki komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan warga melalui program ekowisata di kawasan bentang alam Popayato-Paguat,” kata Dian Agista, Direktur Eksekutif Burung Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
