Daya Pikat Wisata Taman Nasional BNW Dengan 200 Jenis Burung

Daya Pikat Wisata Taman Nasional BNW Dengan 200 Jenis Burung - GenPI.co
Jalak Tunggir Merah (Scissirostrum dubium) salah satu burung endemik sulawesi yang hidup di TNBNW. (Foto: Rosyid Azhar)

Sebanyak 200 jenis burung menjadi daya tarik wisata Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW). Belum terhitung primata, herpet, dan lainnya.

Inilah yang banyak dicari wisatawan mancanegara. Mereka rela berhari-hari masuk kawasan konservasi hanya ingin melihat keindahan burung-burung ini di alam liar.

Ratusan jenis burung ini secara resmi dikeluarkan oleh Balai TNBNW yang memuat juga jenis endemik dan status keterancamannya berdasar The International Union for Conservation of Nature (IUCN) red list.

Dari 200 jenis, 2 jenis di antaranya masuk dalam daftar status genting (EN, Endangered)yaitu, Maleo Senkawor (Macrocephalon maleo) dan Sikatan Matinan (Cyornis sanfordi). Keduanya dianggap menghadapi risiko kepunahan di alam liar.

Beragamnya jenis burung ini memberi berkah bagi warga yang tinggal di kawasan pinggiran. Mereka acap kali menjadi pemandu bagi wisatawan asing maupun domestik.

“Warga lokal sangat memahami kondisi daerahnya, mereka dengan mudah menemukan  daerah yang menjadi habitat burung-burung tertentu,” kata Hanom Bashari, Protected Area Specialist, Enhancing the Protected Area System in Sulawesi for Biodiversity Conservation (E-PASS) Bogani Nani Wartabone, Kamis (27/12).

Hanom menjelaskan dari total 200 jenis burung, jumlah ini merupakan 12 persen dari jumlah total jenis burung di Indonesia, yang mencapai 1771 spesies.

Banyaknya jenis yang hidup di kawasan ini membuat banyak wisatawan dan peneliti yang mengunjunginya, bahkan salah satu daya tarik daerah ini adalah burung maleo (Macrocephalon maleo). Setiap hari wisatawan datang ke beberapa titik di taman nasional ini untuk melakukan pengamatan burung (birdwatching).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya