Mitos Perang Sampit Suku Dayak Hingga Kesaktian Panglima Burung

Mitos Perang Sampit Suku Dayak Hingga Kesaktian Panglima Burung - GenPI.co
Warga Dayak di Kalimantan (foto: njenissa)

GenPI.co - Tentu kita masing mengingat sebuah konflik yang terjadi pada 2001, perang antara etnis asli suku Dayak pribumi dengan pendatang Madura. 

Perang tersebut terjadi di Sampit, Kalimantan Tengah.

Saat perang yang kemudian terkenal dengan nama perang Sampit ini, banyak media asing bermunculan untuk menyoroti kejadian sadis tersebut. 

Sebenarnya, perang ini dipicu pada era 1930-an. Yaitu saat pemerintah Belanda mengeluarkan perintah transmigrasi kepada warga Madura untuk pindah ke wilayah Sampit, Kalimantan Tengah.

BACA JUGA: Danau Semayang, Destinasi Alam Baru di Kalimantan Timur

Diketahui, warga Madura yang lebih piawai berdagang ini malah mendominasi sejumlah sektor bisnis stratgis hingga menggeser kedudukan suku etnisnya sendiri, yakni Dayak. 

Perang Sampit kembali ramai diperbincangkan di tagar Twitter dengan hastag #perangsampit, Sabtu, (26/4/2020).

Dilansir dari berbagai sumber, konflik ini memang sering terjadi. Hanya saja puncaknya di bulan Februari 2001. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya