GenPI.co 
Goa Harimau tempat bertemunya Ras Austromelanesia dan Ras Mongoloid yang lalu menjadi hunian dan tempat penguburan mereka sejak 4000 tahun lalu. Goa ini juga satu-satunya goa di Sumatera yang memiliki lukisan cadas (rock art) dari zat merah kecoklatan yang menghiasi dindingnya.
Selama penggalian berlangsung telah ditemukan 86 kerangka manusia ras mongoloid pada kedalaman 30 sampai 90 centimeter dan ditaksir dari masa 4000 tahun lalu, semunya ditemukan di bagian teras goa.
“Ciri-cirinya identik dengan ras Mongoloid dengan budaya neolitik sekitar 4.000 tahun lalu yang berlanjut ke budaya paleometalik sekitar 2.000 tahun lalu.” ujar Arkeolog Senior dari Pusat Arkeologi Nasional, Prof Dr Truman Simanjuntak yang aktif meneliti Goa Harimau sejak tahun 2009.
Baca juga: Pesona Goa Terawang di Blora
Goa ini terletak di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Berada sekitar 500 meter ke arah timur dari Goa Putri. Goa Harimau berada di sisi bukit yang cukup terjal, di bagian bawahnya terdapat sungai kecil yang harua dilalui para pengunjung sebelum menaiki 105 anak tangga untuk memasuki mulut goa.
Dahulu warga sekitar sering mendengar suara Harimau dari arah goa ini, bahkan warga beberapa kali melihat Harimau keluar dari goa atau melintas di mulut goa, Dari situlah goa ini mendapatkan namanya, Goa Harimau. “Dari 25 goa yang sudah teridentifikasi di perbukitan karst Desa Padang Bindu, goa ini paling ideal sebagai hunian.” ujarnya.
Mulut Goa Harimau terbuka luas membentuk teras lebar, di bagian teras inilah makam prasejarah ditemukan. Ke arah belakang, goa mulai menyempit dan di satu bagian menaik ke langit-langit goa dimana ditemukan lukisan cadas atau rock art.
Rock art yang terdapat di Goa Harimau memiliki motif yang beragam, ada motif garis berombak, garis dengan sudut, dan garis melengkung. Rock art ini merupakan satu-satunya yang ada di Pulau Sumatera, pulau terbesar keenam di dunia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
