Destinasi Digital Bisa Lestarikan Kuliner Tradisional

Destinasi Digital Bisa Lestarikan Kuliner Tradisional - GenPI.co
Vita Datau dan I Gde Pitana hadir di kemeriahan Pasar Karetan.

Selain itu, pengelola destinasi digital juga harus memperhatikan kuliner untuk anak-anak.

"Yang hadir di destinasi digital ini ada anak-anak juga. Kalau seandainya dihadirkan jajan khas mereka, saya rasa tidak ada salahnya. Seperti kue cubit dan lainnya," paparnya.

Di Pasar Karetan, Vita Datau sempat mencicipi sejumlah kuliner. Mulai dari nasi kuning Yangti hingga bubur ketan hitam.

"Kalau untuk rasa, saya rasa tidak ada masalah. Enak-enak rasanya. Tapi harus ada inovasi terutama tampilan. Karena, kalau hanya bubur ketan hitam biasa, saya rasa bisa ditemui di rumah. Harus ada pembeda untuk melengkapi rasa yang sudah enak," tuturnya.

Dijelaskannya, satu hal yang tidak kalah penting adalah pengelolaan sampah. "Ada edukasi yang harus disampaikan ke pengunjung, termasuk juga anak-anak. Seperti wajib membuang sampah pada tempatnya. Manajemen dan pengelolaan sampah juga harus dilakukan dengan benar. Karena, sebuah destinasi yang mengedepankan kuliner harus memperhatikan kebersihan. Begitu juga dengan pedagang. Mereka harus memperhatikan sisi higienis dagangannya," papar Vita.

Selain Vita Datau, Pasar Karetan juga kedatangan Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana.

"Pasar Karetan ini sangat bagus dan harus dikunjungi. Destinasi lain harus belajar dari Pasar Karetan. Karena destinasi digital ini dikelola dengan sangat baik dan ramai pengunjung," tutur Pitana.

Di Pasar Karetan, Pitana juga mencicipi sejumlah kuliner. Bersama Vita Datau, Pitana juga mencoba beberapa permainan, seperti panahan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya