CoE Banyuwangi Di-launching di Gedung Sapta Pesona

CoE Banyuwangi Di-launching di Gedung Sapta Pesona - GenPI.co

"Event olahraga yang ditambahkan adalah untuk para penghobi, bukan kompetisi untuk para profesional. Seperti Festival Ijen Green Run yang justru memberikan sumbangan besar pada okupansi hotel dan homestay," jelas pria yang akrab disapa Bram ini.

Bram menambahkan, acara yang dipertahankan dan ada penambahan yakni tentang musik. Acara-acara musik dinilai mudah mendatangkan kunjungan wisatawan ke Banyuwangi. Tahun ini, terdapat 16 acara musik, mulai dari Jazz Pelajar, Jazz Pantai, Jazz Gunung, Lalare Orchestra, Angklung Caruk, dan yang baru Festival Musik Jalanan.

"Bila untuk menikmati konser jazz ada tiket yang harus dibeli, musik jalanan akan menghadirkan musisi berkualitas dari Jalan Malioboro Yogyakarta dan Taman Bungkul Surabaya untuk dinikmati masyarakat secara gratis. Jadi musik tidak hanya untuk yang high class, tapi juga untuk yang menengah ke bawah," terang Bram.

Selanjutnya, rangkaian festival yang tidak kalah menarik yakni seputar dunia kuliner, fashion, dan beragam inovasi. Termasuk program untuk generasi millennials, terkait digitalisasi, dan start up. 

"Ada program kampung digital melibatkan pembicara handal untuk memotivasi anak-anak muda Banyuwangi. Ada juga santri preneur untuk pengetahuan berwirausaha," pungkasnya.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan, standard yang deterapkan dalam CoE ini akan memunculkan cultural values dan commercial values dari setiap event. Khusus commercial values, harus di-monetised (dihitung nilai ekonominya), sehingga bisa diketahui dampak ekonominya kepada kesejahteraan masyarakat.

”Tugas utama Kemenpar selanjutnya adalah mempromosikan event tersebut. Serta bagaimana strategi dan memasarkan event agar memberikan nilai (value) dari segi budaya (culture) maupun ekonomi (commercial value),” kata Menpar Arief Yahya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya