GenPI.co 
Gunanya kluster adalah supaya tingkatan paling atas bisa melakukan pembinaan terhadap kluster di bawahnya. Pada 2019 lalu ada 13 PTN kini ada 15 PTN.
Untuk klusterisasi aspek meliputi input penerimaan mahasiswa, input proses pembelajaran, proses yang terjadi dalam pendidikan itu, Tri Dharma perguruan tinggi, output dari perguruan tinggi itu, hasil penelitian, paten, hingga hilirisasi hasil riset.
Akan tetapi, pihaknya tidak akan mengumumkan perguruan tinggi yang berada di kluster dua sampai lima.
"Klusterisasi ini bukan pemeringkatan, tapi yang penting bagaimana semangat berlomba menuju kebaikan. Semangat itu yang perlu didorong," katanya.
Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti Kemendikbud, Ridwan menjelaskan ada dua Perguruan Tinggi Negeri baru yang masuk ke katagori kluster satu.
"Dua PTN itu adalah Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Negeri Malang," kata Ridwan.
1. IPB University
2. Universitas Indonesia (UI)
3. Universitas Gadjah Mada (UGM)
4. Universitas Airlangga (Unair)
5. Institut Teknologi Bandung (ITB)
6. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)
7. Universitas Hasanuddin (Unhas)
8. Universitas Brawijaya (Unbraw)
9. Universitas Diponegoro (Undip)
10. Universitas Padjajaran (Unpad)
11. Universitas Sebelas Maret (UNS)
12. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
13. Universitas Andalas
14. Universitas Sumatera Utara (USU)
15. Universitas Negeri Malang (UNM).
"Dengan pengklusteran ini, maka setiap perguruan tinggi mengetahui posisinya di kluster mana, dan mengetahui apa yang harus ditingkatkan. Misalnya kluster satu, berarti memiliki tantangan yang cukup besar untuk meningkatkan dirinya tahun depan. Tantangannya input dan proses lebih baik lagi," ungkapnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
