Gara-gara Wacana Penutupan, KBBRI Jerman Batal Promosikan TNK di 2019

Gara-gara Wacana Penutupan, KBBRI Jerman Batal Promosikan TNK di 2019 - GenPI.co
Hewan purba Varanaus Komodo di TN nasional Komodo.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah  mengupayakan promosi wisata pariwisata RI di Jerman. Berkerja sama dengan KBBRI Berlin, selama tahun 2018 lalu sudah dilakukan kegiatan pengenalann 10 destinasi wisata prioritas Indonesia. Salah satunya adalah Labuan Bajo dengan Taman Nasional Komodo-nya.

Kegiatan-kegiatan promosi tersebut di antaranya adalah di event VITO 2018. Selain itu, KBBRI Jerman juga melakukan branding pada  umum dibeberapa kota, Bandar udara, radio, internet dan sarana promosi lainnya yang memperkenalkan Taman Nasional Komodo (TNK).

Namun wacana penutupan TNK yang bergulir beberapa waktu belakangan membuat segala sesuatu menjadi rancu. Hal tersebut kemudian membuat KBBRI Jerman mengeluarkan sebuah surat edaran. Surat bernomor B-00026/Berlin/190125 itu  menyatakan KBBRI Jerman tidak mempromosikan TNK pada  2019. Alasannya jelas, hal terebut dilakukan  untuk mengantisipasi kekecewaan wisatawan Jerman yang ingin berkunjung ke Labuan Bajo.

Surat edaran itu ditandatangani ditandatangani oleh Arief Havas Oegroseno, selaku kepala perwakilan Kedubes RI di Berlin –Jerman.

“Sehubungan dengan itu, untuk menghindari kerancuan dan kesimpangsiuran informasi pariwisata, dan serta untuk mengantisipasi penutupan TN Komodo dan potensi kekecewaan dari wisatawan Jerman, KBBRI Jerman dalam promosi pariwisata 2019 ini tidak menampilkan Labuan Bajo dan TN Komodo sebagai destinasi wisata,” demikian poin utama dari surat  keputusan tersebut.

Wacana penutupan TNK juga mengundang rekasi dari Kementerian Lingkungan Hidup (LHK). Dalam sebuah pertemuan dengan ppemerintah provinsi NTT dan Manggarai Barat di Ruang Rapat Jenderal KSDAE Kementerian LHK, Jumat (1/19) silam, beberapa keputusan dihasilkan.

Hasil rapat  menekankan pengaturan secara menyeluruh kepada sitem pengelolaan pengunjung, pengelolaan ekosistem savanna, informasi center, pengelolaan terhadap hewan purba tersebut, menyiapkan panganan komodo seperti rusa dan keamanan pulau serta terumbu karang.

Penutupan atau pembukaan kembali suatu kawasan konservasi diputuskan atas pertimbangan ilmiah dan kondisi tertentu. Untuk Taman Nasional Komodo sendiri, tim terpadu akan memberikan rekomendasi kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan  Direktorat Jenderal KSDAE pada  Agustus 2019 mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya