Dear Diary

Benalu Menyaru Sebagai Cinta, Ia pun Pergi Berlalu

Benalu Menyaru Sebagai Cinta, Ia pun Pergi Berlalu - GenPI.co
Ilustrasi. (Foto: Elements Envato)

GenPI.co - “Budi, berhenti! Berhenti Bud. Berhentiiiiii!!”

Wati  berteriak sejadi-jadinya saat Budi menyingkap pagar rumah setinggi bahu lalu pergi dengan setengah berlari. 

Perempuan itu bangun dari kursi di teras rumah yang baru saja ia duduki, lalu melompati undakan kecil di depannya, melewati celah gerbang untuk menyusul lelaki yang baru saja pergi dari hadapannya.

Budi berjarak kurang lebih 20 meter dari Wati. Ia terus saja menyusuri sisi jalan dan tanpa menoleh sekali meski Wati meneriaki namanya.

“Berhenti Budi!”

Tingkah Budi dan Wati tentu saja jadi perhatian banyak orang. Kang Ujang, si Tukang Siomay, sampai menghentikan laju gerobaknya demi memandangi kejadian unik itu.

“Naon, badai euy..” ucapnya dengan wajah melongo.

Bu Badri juga begitu. Ia yang sedang mengurusi kembang-kembangnya yang ditanam di depan rumah juga mendengar teriakan Wati. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya