21 Tahun Referendum Membuat Negara Timor Leste Rontok

21 Tahun Referendum Membuat Negara Timor Leste Rontok - GenPI.co
Warga Timor Leste. Foto: Antara

GenPI.co - Mengenang 21 tahun referendum Timor Leste yang lepas dari pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi sejarah yang kelam.

Memang tak semudah membangun negara yang mensejahterakan rakyatnya. Buktinya, rakyat Timor Leste jika diberikan kesempatan lebih memilih kepangkuan ibu pertiwi.

BACA JUGA: Timor Leste Rontok, Rakyatnya Ingin Kembali Gabung Indonesia

Sejarah Timor Leste bermula ketika Portugal mengambil alih kekuasaan dari Jepang (1942-1945), yang kalah pada Perang Dunia II. Timor Timur sempat dikuasai Fretilin selama 3 bulan, dengan mendirikan Republik Demokratik Timor Leste.

Setelah terjadi kekosongan pemerintahan akibat Revolusi Bunga di Portugal pecah dan terjadi perang saudara di Timor Timur antara Fretilin, yang menganut paham Marxis-Komunis dan pendukung faksi integrasi dengan Indonesia pada 1975. 

Indonesia berhasil menguasai Timor Timur setelah upaya perebutan yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat, dan Australia dilatari kekhawatiran meluasnya paham Komunis di Asia Tenggara. Timor Timur bergabung dengan NKRI pada 1976 sebagai provinsi ke-27. 

Namun, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak pernah menyetujui tindakan Indonesia ini. Referendum kemerdekaan diadakan di Timor Timur pada 30 Agustus 1999.  

Dengan perbandingan 94.388 suara setuju menjadi daerah otonomi khusus, sementara 344.580 suara menolak. Atas dasar ini kemudian Timor Timur menjadi negara merdeka yang sekarang dikenal dengan Timor Leste. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya