Simpang Lima, Ikon Pariwisata di Atambua

Simpang Lima, Ikon Pariwisata di Atambua - GenPI.co

"Selain itu, sambil menonton even yang digelar di lapangan ini, wisatawan juga disuguhkan pesona alam adalah daya tarik utama di Atambua. Seperti Pantai Atapupu yang terletak di Desa Motaain, dekat perbatasan Timor Leste. Pantai yang berpasir putih ini bisa menjadi tempat rekreasi warga Atambua dan wisatawan yang menyeberang dari Timor Leste," tuturnya

Ada juga Air Terjun Mauhalek, yang berjarak satu jam dari Atambua, di Dusun Fatumuti, Desa Raiulun, Kecamatan Lasiolat, Kebupaten Belu. Air terjun ini tidak jauh dari garis demarkasi RI-Timor Leste dan sumber air penting untuk warga lokal. Nikmatilah gemericik air terjun di sana.

Atambua juga memiliki destinasi wisata bersejarah yaitu Benteng Makes di Bukit Makes. Benteng Makes juga dikenal sebagai Benteng Ranu Hitu atau Benteng Lapis Tujuh. Benteng terletak di puncak Bukit Makes. Sedangkan di Bukit Batu Maudemu, terletak di Desa Maudemu, terdapat peninggalan sejarah berupa kuburan Bangsa Melus.

Terbaru, Kemenpar siap menggelar Konser Musik Perbatasan Atambua (KMPA) 2019 akan menghadirkan grup band besar d’Masiv, 8-9 Maret 2019 mendatang.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani, potensi Atambua akan terus digali.

"Potensi Simpang Lima dan Atambua terus kita kembangkan bersama pemerintah dengan promosi Parawisata yang ada di Belu. Tujuannya untuk menjaring wisatawan mancanegara, khususnya Timor Leste. Wisman Timor Leste bisa datang ke lapangan ini lewat pos-pos pintu perbatasan yang ada di NTT lewat 3 Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Yaitu PLBN Mota’ain di Belu, PLBN Motamasin Malaka, dan PLBN Wini di Timor Tengah Utara. Juga bisa lewat 6 PLB. Dan untuk mereka, d'Masiv akan datang untuk menghibur dengan lagu lagu hitsnya, jangan dilewatkan. Ayuk ke Lapangan Umum Simpang Lima 8-9 Maret mendatang,” ajak Kiki, sapaan Rizki Handayani.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai treatment yang dilakukan selama ini sudah sangat baik.

“Konser musik yang sering dilakukan untuk menarik border tourism terbukti efektif. Sebab selalu mampu menarik wisatawan perbatasan. Hanya saja, kita harus tahu bagaimana karakter wisman, sehingga event yang kita lakukan bisa lebih efektif,” paparnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya