
GenPI.co - Pemilihan umum presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) dilaksanakan pada 3 November 2020. Hasil dari pesta demokrasi antara Trump vs Joe Biden sudah dinanti oleh seluruh pasar di dunia.
Salah satu topik utama yang menjadi sorotan banyak pemilih dan negara lain dalam pilpres ini, adalah soal keberlanjutan perang dagang Amerika Serikat dengan China.
BACA JUGA: Pilpres AS: Deretan Fakta Kamala Harris, Calon Wapres Joe Biden
Dampaknya menurut Bhima Yudhistira Adhinegara, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) akan berpengaruh bagi prospek perdagangan Indonesia ke depannya.
"Kebijakan proteksionisme yang dilakukan Trump sudah banyak merugikan kepentingan Indonesia," kata Bhima kepada GenPI.co, Kamis (5/11/2020).
Jika Trump terpilih, maka pemulihan global diperkirakan berjalan lambat dan kebijakan proteksionisme bisa berlanjut.
"Buktinya, kinerja ekspor sebelum pandemi sudah lesu karena rendahnya permintaan bahan baku ke China, dan ekspor langsung ke AS. Selain itu, Trump dinilai menciptakan banyak ketidakpastian dalam ekonomi global," tambah ekonom Bhima.
Sementara itu, menurut Bhima, Joe Biden lebih berpengalaman menjalin hubungan multilateral yang produktif pada era Obama.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News