BPPT Gelar Operasi Hujan Buatan Kebakaran Hutan di Riau

BPPT Gelar Operasi Hujan Buatan Kebakaran Hutan di Riau - GenPI.co
Kepala BPPT Hammam Riza (kanan) memberikan cinderamata kepada Gubernur Riau, Syamsuar pada saat acara pembukaan pelaksanaan TMC operasi hujan buatan di Pekanbaru. (dok Pemprov Riau)

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggelar pelaksanaan operasi hujan buatan untuk penanganan siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Pekanbaru, Riau, Senin (4/3/2019)

Berdasarkan data BPPT sejak 1 Januari hingga 27 Februari 2019 total hotspot dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen di wilayah Riau jumlahnya mencapai sebanyak 293 titik. BPPTdidukung pesawat cassa 212 TNI AU berhasil meminimalisir jumlah titik api dengan menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) BPPT.

Dari jumlah 293 titik api Karhutla, saat ini hanya tersisa dua titik api Karhutla di Riau yaitu di Kabupaten Pelalawan dan Kepulauan Meranti.

Baca juga: Ini Stategi Dua Capres Untuk Mencegah Pencemaran Lingkungan

“Pemanfaatan teknologi modifikasi cuaca atau dikenal hujan buatan merupakan salah satu upaya dari pemerintah untuk mencegah timbulnya asap akibat kebakaran hutan dan lahan, persediaan garam yang disiapkan untuk operasi Maret 2018 sebanyak 17 ton. Sejauh ini sudah sebanyak 5 ton garam yang disemai di langit Riau untuk membuat hujan buatan,” kata Kepala BPPT Hammam Riza di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau.

Menurutnya, dengan menggunakan metode operasi hujan buatan titik api mampu dipadamkan hingga banyak tersisa dua titik api di Riau, yakni Pelalawan dan Meranti. "Dengan memperhatikan kondisi hotspot tersebut, pemanfaatan teknologi modifikasi cuaca  ini adalah salah satu langkah paling efektif dalam rangka siaga darurat kebakaran hutan dan lahan," ungkapnya.

Turut hadir pada kegiatan pembukaan pelaksanaan TMC operasi hujan buatan, yakni Gubernur Riau Syamsuar, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, Ketua BMKG Pusat Dwikorita, Danlanud Marsma TNI Ronny Irianto Moningka serta perwakilan dari Kementerian LHK dan Badan Restorasi Gambut.

Gubernur Riau Syamsuar mengimbau semua pihak agar waspada terhadap kebakaran lahan di wilayahnya masing-masing. Ia menyampaikan, menurut data dari BMKG puncak musim kemarau di Riau terjadi di bulan Juni hingga September mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya