Kemenpar Beri Dukungan untuk Pekan Pesona Pesantren

Kemenpar Beri Dukungan untuk Pekan Pesona Pesantren - GenPI.co

JAKARTA – Kementerian Pariwisata kembali memberikan dukungan untuk kegiatan keagamaan di Jawa Barat. Kali ini, dukungan diberikan untuk kegiatan Pekan Pesona Pesantren. Event ini telah dibuka 7 Maret lalu, dan akan berlangsung hingga 17 Maret mendatang. Pekan Pesona Pesantren dipusatkan di Pesantren Sirnarasa Cisirri Ciamis, Jawa Barat.

Menurut Kabid Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata Wawan Gunawan, kegiatan Pekan Pesona Pesantren memiliki nilai-nilai yang sangat positif. Dan, dapat diterapkan kepada generasi muda.

“Kemajuan teknologi sering membuat generasi muda melakukan hal-hal yang tidak benar. Untuk itu, dibutuhkan sebuah kegiatan yang bisa menjadi wadah atau melawan hal negatif tersebut. Dan Pekan Pesona Pesantren adalah salah satunya. Banyak kegiatan positif yang bisa dipelajari dari kegiatan ini,” papar Wawan Gunawan, Selasa (12/3).

Dijelaskan Wawan, kegiatan dalam Pekan Pesona Pesantren sangat banyak dan beragam. Serta terbagi dalam beberapa kriteria. Untuk bidang keagamaan, ada lomba Musabaqoh QiroatuI Kutub, Pidato, Sholawat (Hadroh/Marawis), Tahfidz Juz'Amma, Lomba Cerdas Cermat, dan Tilawah Al Quran.

Di kategori olahraga, ada lomba catur dan bulutangkis. Di bidang permainan, penyelenggara menghadirkan lomba Eat Bulaga Al-Miftah, Teka-teki Hadits, Balap Karung MotoGP, dan Tarik Tambang. Ada juga penampilan kreasi seni seperti Cup Song, Acapela, Kabaret, Marawis, Tari Saman, Tek-tek, Perkusi, dan Puisi Berantai.

“Lantas apa yang bisa diambil dari kegiatan ini? Yang harus dicatat, seluruh peserta Pekan Pesona Pesantren diajak untuk disiplin. Mereka sudah beraktivitas sejak pukul 04.30 WIB yang diawali dengan Shalat Subuh berjamaah. Rangkaian lomba sendiri akan berlangsung hingga pukul 23.00 WIB,” terang Wawan yang juga Ki Dalang Wayang Ajen.

Sedangkan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Adella Raung menilai keberadaan pesantren sangat penting. Khususnya untuk menangkal hal-hal negatif pertukaran budaya.

“Pesantren bisa menjadi penangkal masuknya budaya asing yang negatif. Karena, dengan majunya teknologi, pertukaran budaya menjadi hal yang sangat biasa. Yang kita khawatirkan adalah hal-hal negatif juga ikut terbawa dalam pertukaran itu. Kita meyakini pesantren bisa menjadi uung tombak untuk menangkal semua hal negatif tersebut,” papar Adella.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya