Yuk, Dukung Osvian Jadi Guide Terbaik Asia Pasifik!

Yuk, Dukung Osvian Jadi Guide Terbaik Asia Pasifik! - GenPI.co
Osvian (baju merah) wakili Indonesia di Asia Pacific Tourist Guide Contest 2019.

GenPI.co - Dunia pariwisata Indonesia harus bangga. Osvian Putra, salah satu putera terbaiknya tengah bersaing di ajang Asia Pacific Tourist Guide Contest. Osvian berebut menjadi pemandu terbaik se-Asia Pasifik. Osvian telah lolos melewati beberapa tahap seleksi. Kini ia maju ke babak berikutnya. Tahap penentuan ini digelar di Singapura, 22-24 Maret mendatang.

Asia Pacific Tourist Guide Contest adalah ajang tempat berkumpulnya para pemandu wisata terbaik dari masing-masing negara di Asia Pasifif. Selain memilih pemandu wisata terbaik, forum ini juga berupa kongres. Mereka membicarakan eksistensi dan peningkatan kapasitas profesi pemandu wisata pada masa depan.

Metode pemilihan pemandu wisata terbaiknya dengan voting. Setiap peserta diminta membuat short video (video pendek) dengan tema "Why do you need a tourist guide."

Staf Khsusus Menteri Pariwisata Don Kardono pun mengajak masyakarat mendukung langkah Osvian Putra. Dikatakannya, Indonesia patut berbangga dengan lulusnya Osvian Putera di ajang ini.

“Bagaimana pun, pariwisata tak lepas dari keberadaan guide. Merekalah yang membantu wisatawan untuk menyelami dan memahami sebuah destinasi wisata secara lebih dalam. Karena itu, yuk berpartisipasi untuk vote Osvian Putra melalui web www.easypoll.net,” ajaknya, Rabu (20/3).

Yuk, Dukung Osvian Jadi Guide Terbaik Asia Pasifik!Potongan video Osvian mengani asal muasal baju Telok Blangah

Mengenai video pendek yang dibuat, Osvian Putra mengaku tertarik mengangkat kisah penamaan baju yang kerap disebut Teluk Belanga. Zaman dulu, baju ini biasa dipakai orang-orang Indonesia, terutama masyarkat Melayu. Sampai sekarang, walaupun banyak yang tahu namanya, belum banyak yang paham sejarahnya.

“Alkisah, pada awal abad ke-19, masyarakat pedalaman Sumatera yang kebanyakan hidup dari bertani dan berkebun, biasa membawa hasil panen ke Temasek (sekarang Singapura). Saat itu, Temasek adalah pusat perekonomian di kawasan Selat Malaka dan sekitarnya,” jelasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya