GenPI.co 
GenPI.co - Hari ini fenomena alam equinox terjadi. Posisi semu tahunan matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa.
Masyarakat yang berada di sekitar garis khatulistiwa akan dapat menikmati “hari tanpa bayangan” saat matahari tepat di atas kepala. Ini adalah fenomena alam yang terjadi 2 kali dalam setahun, setiap tanggal 21 Maret dan 23 September.
Bayangan ketakutan sebagian warga tentang datangnya suhu panas secara tiba-tiba tidak perlu ditanggapi. Sebab peristiwa ini rutin terjadi dan tidak ada masalah dengan suhu udara.
“Dilihat dari historis klimatologi untuk wilayah selatan Gorontalo, pada Maret merupakan puncak musim kemarau,” kata Iwi Pratiwi, staf Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo, Kamis (21/3).
BMKG telah memantau dan mencatat kelembaban udara berkisar antara 55 – 85 persen. Suhu udara masih dalam batas normal berkisar antara 23 - 32 derajat Celcius.
Datangnya fenomena equinox ini akan menarik sejumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Mereka yang umumnya berasal dari kawasan subtropis bahkan yang berada di belahan utara dunia tidak pernah menyaksikan peristiwa alam ini.
“Equinox bisa menjadi atraksi wisatawan mancanegara, ini fenomena alam, benda yang berdiri di luar ruang tidak akan memiliki bayangan pada saat matahari tepat di atasnya,” kata Rahim Malahika, penggiat pariwisata di Bone Bolango.
Rahim Malahika mengingatkan para pemandu wisata yang membawa tamu asal belahan bumi lain bisa membuktikan atraksi “tanpa bayangan” saat matahari di atas kepala.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
