GenPI.co 
GenPI. Co – Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali menggalakkan peran Rumah Gadang. Ha itu untuk mengantisipasi dampak negatif perkembangan zaman saat ini. Sebab, Rumah Gadang diyakini sebagai tempet pembentukan, baik sebagai perempuan maupun laki-laki.
Wakil Bupati Bupati Tanah Datar Zudafri Darma mengatakan, salah satu efek yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi adalah perubahan tatanan masyarakat. Karena itu, fungsi Rumah Gadang harus dikembalikan.
“Rumah Gadang yang merupakan menularkan nilai-nilai budaya dan adat kita kepada setiap generasi,” ujar Zuldafri Darma, saat peresmian revitalisasi 10 Rumah Gadang di Nagari Balimbing, Kabupaten Tanah Datar, Kamis (21/3).
Revitalisasi sepuluh Rumah Gadang itu membuat nagari itu dinobatkan menjadi Desa Adat Kinawai. ”Semoga mampu meningkatkan motivasi ninik mamak kita untuk membimbing anak kemenakannya untuk lebih tertarik mendalami adat nagari kita Minangkabau ini,” tambah Zuldafri.
Penobatan Nagari Balimbing sebagai Desat Adat Kinawai Kamis kemarin oleh Pemkab Tanah datar
Sementara itu, Kepala BPNB Sumbar Suarman menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah Kabupaten Tanah Datar sehingga kegiatan Revitalisasi dapat dilaksanakan dengan baik. Usaha keras berbagai pihak juga turut dihargai.
“Kegiatan revitalisasi Nagari Balimbing memang atas usaha dan kerja keras kita semua dengan melewati berbagai penilaian yang dilakukan tim penilai kita, bukan karena hal lainnya,” papar Suarman.
Suarman menilai, Rumah Gadang bukan hanya sebagai tempat bermusyawarah mufakat saja, namun bisa lebih dari itu. “Dari rumah gadang para ninik mamak menurunkan ilmu adat, dan bundo kanduang mengajarkan kepandaian memasak, merangkai bunga atau menjahit kepada generasi muda kaumnya, sehingga akan tercipta generasi penerus yang handal dan berdaya guna,” imbuhnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
