Semakin Jarang Ditemukan, Budidaya Kayu Manis Digalakkan di Gorontalo

Semakin Jarang Ditemukan, Budidaya Kayu Manis Digalakkan di Gorontalo - GenPI.co
Warga Gorontalo memanfaatkan kayu manis untuk masakan hingga campuran minuman kopi.

Jemi Monoarfa menuturkan, akibat berkurangnya tanaman kayu manis ini warga mulai menanam lagi tanaman kayu manis.

"Tapi pohon itu baru bisa dipanen 10 tahun mendatang," ujar Jemi Monoarfa.

Harga kayu manis kering saat ini sangat menjanjikan, Rp28 - 30 ribu per kilogram. 

Harga kayu manis terus naik setiap tahunnya. Jauh sebelumnya, harga kayu manis hanya Rp8-10 ribu per kilogram. 

"Desa Dulamayo di Telaga Puncak Kabupaten Gorontalo adalah sentra kayu manis," tutur Jemi Monoarfa.

Warga Dulamayo sekarang bergiat menanam kayu manis. Harga semakin tinggi ini membuat petani bergairah untuk menanamnya. Permintaan kayu manis yang tinggi ini berasal dari Manado, Sulawesi Utara dan kota-kota besar di Jawa.

Warga membudidayakan kayu manis dengan cara mengumpulkan bibit atau anakkan yang tumbuh di bawah pohon induknya. Dari pangkal bekas tebangan akan tumbuh tunas muda yang kemudian dirawat dengan baik hingga tumbuh dengan besar.

Kayu manis memang menggiurkan, komoditas ini menjadi salah satu sumber ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya