Sinergi ASITA dan Kemenpar Wujudkan Pariwisata yang Go Digital

Sinergi ASITA dan Kemenpar Wujudkan Pariwisata yang Go Digital - GenPI.co
Rapat kerja nasional (Rakernas) Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA). Acara digelar di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (8/4).

GenPI.co - Peran industri pariwsata yang tergabung dalam ASITA  sangat berperan untuk menjadikan sektor pariwsata memiliki daya saing.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA). Acara digelar di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (8/4).

“Syaratnya Go Digital. Tanpa itu, kita tidak akan bisa bertumbuh makin tinggi dan sulit bersaing dengan pasar dunia yang semakin ketat,” ujarnya.

Arief Yahya menjelaskan, di era digital saat ini telah mengubah perilaku masyarakat yang menginginkan kebutuhan sesuatu serba cepat.

Hal tersebut merujuk pada UNDESA tahun 2014. Disebutkan, Asia akan menjadi rumah bagi populasi millennial pada tahun 2030. Sebanyak 57% kaum millennial dunia, ada di Asia pada tahun itu.

UNDESA menyebut negara-negara Asia dengan populasi kaum millennial  terbesar pada tahun 2030. Negara-negara itu adalah China dengan jumlah 333 juta orang. Diikuti Indonesia dengan 82 juta anak-anak milenial. Lalu Filipina 42 juta, Vietnam 26 juta, dan Thailand dengan 19 juta kaum milenial.

Tahun 2030, milenial akan menguasai pergerakan wisatawan diberbagai negara. Tren ini juga terjadi di Indonesia dan negara-negara Asia lain. Dan pangsa milenial sekarang menjadi rebutan. Semua destinasi menyiapkan event untuk merangkul para milenial.

“Millennial adalah sebutan bagi mereka yang berada pada rentang usia 15-34 tahun. Ini usia produktif. Mereka mendominasi pergerakan wisatawan dunia," tuturnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya