
Kemo mengakui, nuansa karifan lokal dalam sadranan perlu dipertahankan dan dilestarikan. Ini merupakan ritual budaya dan bukan agama namun sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran agama.
“Justru melalui kegiatan sadranan ini akan banyak sekali hikmah dan manfaat yang dapat diambil. Di antaranya silaturahim dan mendoakan para pendahulu kita,” imbuhnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News