Ada Boneka Sigale-gale di Kampanye Hari Terakhir

Awalnya Tari Sigale-gale digelar saat Raja Batak Samosir berduka, karena anak laki-laki satu-satunya meninggal dunia. 

Untuk mengobati kesedihan sang raja, tarian ini digelar dengan properti boneka berwujud anak laki-laki. 

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, tarian ini dilakukan untuk mengantar arwah mendiang yang meninggal. 

Namun seiring dengan berjalannya waktu, tradisi ini mulai jarang dilakukan. 

Untuk menjaga serta melestarikan tradisi dan budaya tersebut, Tari Sigale-gale ini kemudian dikembangkan sebagai tarian pertunjukan. 

Tari Sigale-gale ditampilkan di berbagai acara, seperti acara adat dan budaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News