KAA, Bukti Keterlibatan Indonesia dalam Upaya Perdamaian Dunia

KAA, Bukti Keterlibatan Indonesia dalam Upaya Perdamaian Dunia - GenPI.co
Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) (Foto: jabarprov)

GenPI.co - Hari Kamis (18/4) merupakan peringatan 64 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA). Pertemuan para pemimpin dunia ini pertama kali dihelat di Bandung pada 18-24 April 1955. 

Konferensi Asia Afrika (KAA) merupakan sebuah konferensi antara negara-negara di Asia dan Afrika.  Sebagian besar negara tersebut baru merdeka. KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar, India, Sri Lanka dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario.

Kala itu, Indonesia diwakili oleh Ali Sastroamidjojo.  Lalu  Jawaharlal Nehru yang mewakili india. U Nu dari Myanmar, Muhammad Alu Bogra dari Pakistan dan Sir John Kotelawala dari Sri Lanka.

KAA di Bandung dihadiri oleh 29 negara yang mewakili lebih dari setengah total penduduk dunia. Dalam konferensi ini, para peserta merefleksikan apa yang mereka pandang sebagai ketidakinginan kekuatan-kekuatan Barat tentang keputusan-keputusan yang mempengaruhi Asia pada masa Perang Dingin.

Keterlibatan Indonesia dalam KAA menunjukkan hal penting. Meskipun merupakan sebuah negara yang baru merdeka, Indonesia mampu menginisiasi sesuatu luar biasa. KAA bahkan menggerakkan negara-negara berkembang lainnya yang baru merdeka saat itu untuk bangga dan tidak bergantung pada pihak lain.

Sejak diselengarakan 64 tahun yang lalu, hasil dari KAA masih dirasakan sampai saat ini. Di antaranya adalah prinsip Dasasila Bandung yang masih relevan. Dasasila Bandung merupakan sepuluh sila yang berisi pernyataan mengenai dukungan bagi kerukunan dan kerjasama dunia.

Selain itu, konferensi ini juga membawa pada terbentuknya Gerakan Non-Blok pada tahun 1961, yang berkontribusi dalam upaya perdamaian dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya