Wanita Muda Jadi Teroris, Analisis Psikolog ini Bikin Merinding

Wanita Muda Jadi Teroris, Analisis Psikolog ini Bikin Merinding - GenPI.co
Mabes Polri dijaga ketat pascaserangan teror pada Rabu (31/3). (Foto: JPNN)

“Sehingga, beberapa kelompok yang berpaham radikal menggunakan itu sebagai kesempatan,” ucapnya.

Arijani menjelaskan, wanita dapat turut aktif berada di lini depan dalam peristiwa penyerangan lantaran sudah direncanakan dengan matang.

"Wanita itu lekat dengan citra penyayang atau sense of motherness yang bagus. Jadi, orang cenderung berpikir, 'nggak mungkin, ah'," jelasnya.

BACA JUGA:  Denny Siregar Nekat, Sebut 2 Faksi di FPI, Nama Munarman Terseret

Dari hal tersebut, Arijani menyebutkan, kewaspadaan aparat dan lingkungan terhadap wanita sebagai pelaku teror akan menurun. 

Dijelaskannya, kelompok radikal mampu memanfaatkan celah tersebut dengan lebih fokus terhadap peran wanita di garis depan penyerangan.

Wanita muda, lanjut Arijani, memiliki faktor kerentanan karena emosi yang lebih labil daripada seorang pria. Itu merupakan celah yang dibaca betul oleh jaringan kelompok teror.

"Nah, itu dimanfaatkan betul oleh kelompok supaya proyeknya sukses gitu. Mereka juga punya target, makanya harus berusaha sembunyi dari kewaspadaan aparat atau masyarakat sebaik mungkin," pungkas Arijani. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya