
Wisatawan mancanegara ini rata-rata berprofesi sebagai peneliti asal Inggris, Belgia, Prancis, Amerika Serikat, Selandia Baru, Rusia, Belanda dan Australia yang sengaja mendatangi permukiman Sungsang di muara Sungai Musi yang menghadap Selat Bangka atau Laut Cina Selatan ini untuk berwisata sejarah.
Wakil Bupati Banyuasin H Slamet mengatakan kehadiran turis mancanegara ini menumbuhkan kebanggaan bagi warga Banyuasin karena yang datang mencapai 120 orang.
Seperti diketahui para turis ini bermaksud napak tilas perjalanan nenek moyang mereka yang pernah singgah di kawasan ini pada abad 18.
Menurutnya, hal itu wujud nyata bahwa Desa Sungsang yang berada di kawasan pesisir Banyuasin ini memiliki daya tarik di bidang pariwisata.
“Pemerintah akan berusaha keras menangkap potensi ini, karena sektor pariwisata ini memiliki dampak multi yang bisa menyejahterakan masyarakat,” kata dia.
Bukan hanya dari sisi pariwisata, Desa Sungsang ini juga memiliki potensi di sektor perikanan dan hutan mangrove karena memiliki luas perairan 255.000 kilometer persegi.
Lantaran keindahan alamnya, para turis ini berjanji akan datang kembali ke Sungsang untuk melihat fenomena kedatangan burung migran yakni burung Siberia ke Sembilang, Banyuasin. (ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News