GenPI.co 
Presiden Hassan Rouhani mengatakan hal itu pada Rabu (26/5/2021).
Diputuskan semua operasi penambangan kripto di Iran, termasuk yang legal, harus ditutup hingga 22 September 2021.
“Sekarang setiap orang memiliki beberapa penambang dan memproduksi Bitcoin,” kata Hassan Rouhani dalam rapat kabinet yang disiarkan televisi sambil tertawa kecil.
BACA JUGA: Saat Kripto Makin Diminati, Bos BI Buka-bukaan Soal Uang Digital
Penambangan kripto dinilai menggunakan banyak energi listrik.
Dikutip dari laman aljazeera, Rouhani mengatakan penambangan kripto legal di Iran mengkonsumsi sekitar 300 MW listrik. Jumlah ini dinilai sangat tidak signifikan.
Namun, transaksi ilegal kripto diduga menghabiskan 2.000 MW.
BACA JUGA: Buat Pencinta Kripto, Ada Kabar Gembira dari Kepala Bappebti, Lo
Seperti diketahui, seluruh provinsi terutama Teheran, telah berjuang melawan pemadaman listrik sporadis yang membuat banyak warga frustrasi.
Presiden mengatakan pemadaman listrik menjadi rutinitas setiap musim panas di Iran, di saat curah hujan yang sangat rendah yang berdampak pada produksi pembangkit listrik tenaga air.
BACA JUGA: Pengaruh Kripto Kian Dahsyat, Pepet Pesona Dolar dan Obligasi, Lo
Wakil Presiden Utama Eshaq Jahangiri mengatakan pada hari Senin, infrastruktur listrik Iran sangat membutuhkan investasi, dan sektor swasta harus diberdayakan untuk membantu pemerintah yang kekurangan dana.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
