6 Hektare Lahan Kentang Rusak Kena Embun Es di Dieng

6 Hektare Lahan Kentang Rusak Kena Embun Es di Dieng - GenPI.co
Tanaman kentang yang rusak karena embus es beku. (Foto: Weningtyas)

GenPi.co - Lahan pertanian kentang seluas enam hektar milik petani di Dieng rusak akibat terpapar bun upas selama lebih dari sepekan terakhir. Keberadaan bun upas atau embun beku yang datang di musim kemarau berimbas negatif bagi pertanian di kawasan Dieng. 

Sidik Widagdo ,Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura Dispaperkan Wonosobo mengungkapkan bahwa dampak kerusakan embun es atau bun upas di wilayah Kecamatan Kejajar, terjadi pada komoditas kentang dengan gejala berupa pucuk tanaman hangus seperti terbakar. Kejadian embun es biasanya berdampak pada tanaman kentang dengan usia muda.

“Dari hasil pantauan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Kejajar di lapangan, lahan pertanian yang terdampak di wilayah Desa Dieng Wetan berada di sekitar lapangan atau belakang masjid Dieng Wetan. Kondisi tanaman rusak terdampak embun es enam hektare dengan intensitas sedang. Kondisi masih sama, luasan dan kondisi tidak meluas," ujarnya, Jumat (5/7/2019).

BACA JUGA: Ini Kata BMKG Terkait Suhu Dingin di Ruteng, Bromo dan Dieng

Lokasi lahan pertanian yang terdampak berada di perbatasan lahan pertanian di Kabupaten Banjarnegara, yang lokasinya sering mengalami banyak kerusakan. Atas kerusakan enam hektare lahan pertanian kentang petani di Desa Dieng Wetan, pihaknya mencatat kerugian ditaksir mencapai Rp 170 Juta.

“Rata-rata petani sudah menyiapkan tanaman pada usia 60 hari ke atas, apabila memasuki bulan Agustus. Bulan depan dari dinas akan ada pemasangan termometer di lokasi lahan petani. Diharapkan nanti petani bisa melihat data suhu harian malam dan dini hari. Di lahan keamanan kita serahkan pemilik lahan yang ketempatan. Kita akan coba lima dulu," imbuhnya.

Antisipasi untuk serangan bun upas dilakukan penyiraman yakni untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya kerusakan akibat embun es. Selain itu juga dengan naungan paranet, dahan bambu gendani, alang-alang dan lainnya sebagai antisipasi muncul kembali embun es. Mengingat embun es merupakan fenomena alam yang terjadi akibat suhu udara dalam waktu relatif singkat, turun di bawah nol derajat celsius.

Kondisi ini menyebabkan cairan dalam tubuh tanaman membeku, menyebabkan sel-sel tanaman pecah. Gejala yang nampak, tanaman kentang layu seluruh tanamanya. Secara ilmiah, kasus tersebut disebut "Frost", petani Dieng menyebutnya bun upas karena embun yang berwarna putih seperti kapas dan mematikan tanaman dan terjadi sekitar bulan Juli hingga Agustus tiap tahunnya. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya