Lewat Telepon China-AS Jadwalkan Negosiasi Dagang, Rupiah Menguat

Lewat Telepon China-AS Jadwalkan Negosiasi Dagang, Rupiah Menguat - GenPI.co
Kurs tengah BI menguat menjadi Rp14.153/USD Kamis, 5 September 2019 (foto: Antara)

 

“(Rupiah menguat), karena indeks dolar melemah di perdagangan sesi pagi Kamis,” kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim kepada GenPI.co, Kamis (5/9/2019).

Ibrahim mengatakan sentimen yang melemahkan indeks dolar AS pada perdagangan hingga siang ini adalah:

Negosiasi Dagang AS-China

Pemerintah Amerika Serikat-China dikabarkan siap melanjutkan dialog dagang pada Oktober. 

Kementerian Perdagangan China mengungkapkan Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Gubernur Bank Sentral China (PBoC) Yi Gang telah menelepon Kepala Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada Kamis (5/9/2019). 

“Mereka sepakat untuk melanjutkan dialog dagang di Washington pada awal Oktober 2019. Sebelum pertemuan Oktober, akan ada dialog level deputi yang dihelat pada pertengahan September,” kata Ibrahim 

Keberlanjutan RUU Ektradisi Hong Kong 

Pemimpin Carrie Lam memutuskan untuk menarik rancangan undang-undang ekstradisi, yang membuat Hong Kong dilanda demonstrasi dalam 3 bulan terakhir. 

Proses Brexit

Parlemen berhasil menggagalkan upaya Perdana Menteri Boris Johnson, yang berpotensi membuat Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan apa-apa alias No Deal Brexit. 

Sektor Jasa China Menguat

Pasar uang merespons hasil survei PMI bulan Agustus versi Caixin yang kembali menunjukkan adanya lonjakan aktivitas pada sektor Jasa Tiongkok. Indeks PMI sektor jasa menembus  level tertinggi dalam 3 bulan terakhir.

Hasil PMI sektor jasa China bulan Agustus tercatat sebesar 52,1 poin, lebih tinggi dari capaian Juli yang sebesar 51,6 poin. 

Pesanan baru tumbuh ke level paling tinggi dalam empat bulan terakhir, penjualan luar negeri tetap tumbuh solid, dan indeks ketenagakerjaan melesat ke level tertinggi sejak Juni 2018.

Sebelumnya, rilis data PMI sektor manufaktur China bulan Agustus juga naik dari 49,9 poin menjadi 50,4.

“Aktivitas bisnis Tiongkok yang masih mampu ekspansi di tengah eskalasi perang dagang dengan AS, memberi harapan pada pelaku pasar bahwa perekonomian China dan pasokan global masih memiliki peluang untuk tumbuh,” kata Ibrahim.

Manufaktur AS Alami Kontraksi

Rilis data PMI manufaktur Amerika Serikat bulan Agustus versi ISM (Institute for Supply Management) mencatatkan kontraksi untuk pertama kalinya sejak Januari 2016. 

Angka PMI manufaktur tercatat hanya sebesar 49,1 poin, lebih rendah dari konsensus pasar yang memproyeksi di level 51,1 poin. Kontraksi tersebut disebabkan penurunan signifikan pada indeks pesanan baru dan indeks ketenagakerjaan.

“Dengan data ekonomi yang jelek mendukung spekulasi pada pelonggaran kebijakan yang lebih agresif oleh Federal Reserve (bank sentral AS) dalam bulan ini,” kata Ibrahim.

Lewat Telepon China-AS Jadwalkan Negosiasi Dagang, Rupiah Menguat

Kurs tengah BI Kamis (5/9/2019) menguat ke Rp14.153/USD (grafik: BI)

Video seru hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya