GenPI.co 
Dari portal Bank Indonesia, pada hari ini kurs jual Rp14.162/USD dan kurs beli Rp14.022, sehingga diperoleh kurs tengah di Rp14.092/USD.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS) pada pekan ini berpotensi menguat ke Rp14.000/USD, asalkan hubungan dagang antara AS dan China terus adem.
Tensi perang dagang dua negara tersebut menurun, sejak ada kesepakatan untuk melakukan negosiasi pada Oktober 2019.
“Dalam minggu ini bisa Rp14.000/USD,” kata Ibrahim kepada GenPi.co, Senin (9/9/2019).
Ia mengemukakan sampai pukul 10.00 WIB pada hari ini, rupiah bahkan sempat menyentuh Rp14.070/USD.
Di samping hubungan dagang AS-China yang menurun tensinya, pasar uang juga dikuatkan dengan rencana Bank Sentral Eropa yang akan memangkas suku bunga dan mengucurkan stimulus untuk lebih menggeliatkan perekonomian di kawasan Benua Biru tersebut.
Sementara rilis cadangan devisa Indonesia yang menebal, juga mendorong modal asing masuk ke dalam negeri.
“Dari dalam negeri data inflasi cukup bagus. Jumat dirilis cadangan devisa yang cukup bagus meningkat USD500 juta sehingga arus modal kembali ke Indonesia,” kata Ibrahim.
Cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2019 tercatat sebesar USD126,4 miliar atau meningkat US500 juta dibandingkan akhir Juli sebesar 125,9 miliar
Pergerakan kurs tengah BI (Rp/USD)
9 September: 14.092
6 September: 14.140
5 September: 14.153
4 September: 14.218
3 September: 14.217
Kurs tengah BI pada 9 September 2019 ke Rp14.092/USD (grafik: BI)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
