GenPI.co 
GenPI.co— Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro meyakini kepindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, yaitu ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara akan meningkatkan investasi di luar Jawa.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional itu mengemukakan pemindahan ibu kota, juga akan memangkas kesenjangan ekonomi antar-wilayah di Indonesia.
“Pembangunan pusat pemerintahan baru ini mengurangi dominasi yang berlebihan dari beberapa pulau yang ada di Indonesia,” kata Bambang dikutip dari rilisnya, Selasa (17/9/2019).
Ia mengemukakan mengalirnya investasi, akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Pada akhirnya akan menekan tingkat kemiskinan, serta ketimpangan penciptaan lapangan pekerjaan.
Menteri Bambang mencontohkan dampak ekonomi setelah pemindahan ibu kota Kazakhstan dari Almaty ke Astana. Lainnya, ibu kota Brazil dari Rio de Janeiro ke Brasilia.
Di Kazakhstan, ujarnya, pemindahan ibu kota memangkas Tingkat kemiskinan dari 46,7 persen pada 2001 menjadi 2,5 persen di tahun 2017. Pertumbuhan ekonomi Kazakhstan menjadi lebih stabil.
Brazil yang memindahkan ibu kota, mampu mengubah lahan kosong menjadi kota yang padat penduduk.
Jumlah populasi yang awalnya 136.643 orang pada awal pemindahan ibu kota menjadi menjadi 4.5 juta orang pada tahun 2019. Selain itu, Brazil juga mampu meningkatkan lapangan kerja.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
