GenPI.co 
Lalu apa yang dimaksudkan standar persyaratan yang digadang-gadang bakal menjadi pengganti IMB nantinya?
Sofyan Djalil menceritakan pengalamannya ketika berada di Helsinki, Finlandia.
Saat berada di sana, Kedubes memboyong tukang dari Indonesia untuk membangun tambahan dua kamar. Megingat tukang di negara itu tarifnya terbilang mahal.
Salah satu persyaratan membangun ketika itu, adalah harus menggunakan baja galvanis.
Baja galvanis adalah baja yang memiliki lapisan zinc pada permukaan logam. Lapisan ini membangun lapisan oksida untuk mencegah korosi.
Namun baja dimaksud tak bisa ditemukan di Helsinki, dan harus membeli baja galvanis dari Estonia yang membutuhkan waktu pengiriman selama dua minggu.
Akhirnya digunakan baja lain, kemudian dicor oleh beton. Dengan harapan tidak akan ada yang tahu apa jenis baja yang digunakan di dalam coran tersebut.
“Inspektur bangunan datang tiap dua minggu sekali. Dia tanya mana galvanis steel. (Ketika dikatakan) Lihat dalam tembok. Inspekur (bilang) mana fakturnya. Di toko mana belinya. (Karena) nggak bisa tunjukkan suruh bongkar,” kata Sofyan.
Nah, seperti itu lah nantinya akan diterapkan di Indonesia jika IMB tidak lagi menjadi persyaratan untuk membangun properti.
“Jadi nanti akan dikurangi izin, dan akan diperbanyak inspektur,” kata Sofyan.
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
