Kedua, rilis data ekonomi China yang menggembirakan. Terutama produksi industri periode November 2019 yang diumumkan naik 6,2 persen secara tahunan. Angka ini mengalahkan konsensus yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 5 persen.
Selain itu, dirilis penjualan barang-barang ritel periode yang sama tumbuh sebesar 8 persen, lebih tinggi dari perkiraan yang sebesar 7,6 persen.
Ketiga, pasar sedang mencerna laporan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson terkait penyelesaian Brexit.
BACA JUGA: Neraca Perdagangan RI di November 2019 Defisit USD 1,33 Miliar
Keempat, pasar masih merespons rilis data neraca perdagangan di November 2019 yang mengalami defisit sebesar USD 1,33 miliar. (*)
Kurs tengah BI 17 Desember menjadi Rp 14.018/USD (grafik: BI)
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News